Sunday 20 February 2011

Menyusuri Kebun Raya Bogor

Pagi di kota Jakarta,aku beranjak menuju stasiun untuk pergi menuju suatu tempat yang masih wilayah Jabodetabek,tempat yang mendapat julukan kota hujan,kota yang terkenal dengan makanan istimewanya Asinan. Yupz ‘Bogor’
Dan aku hanya bias menggunakan Kereta Ekonomi non AC dengan Tarif 2000 IDR,ini bukan karena keterbatasan biaya tetapi karena jam 9.00 AM hanya ada kereta ekonomi biasa,ini hanya untuk memaksimalkan dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Dalam kereta sangan sulit diungkapkan apa yang ku rasakan, panas, lelah karena harus berdiri 30 menit banyak penjual yang membuat jiwa belanjaku bergejolak’ barang-barang dengan harga murah yang menarik mata dengan harga yang relative murah tp dengan kualitas yang masih diragukan,anak-anak SMA membuat ku iri untuk kembali lagi ke SMA bahagia,ceria,menyenangkan dan suasana kereta ekonomi yang paling menyedihkan adalah pengemis ya Tuhan kasihan sekali mereka,ini adalah pertamakali menggunakan kereta Jakarta-Bogor dan taukah? Betapa banyak pengemis-pengemis di kereta,orang cacat yang kupikirkan untuk berjalan dikereta yang penuh,bergoyang mereka cukup sulit apalagi dengan keterbatasan mereka,kalau ditanya kamu kasih mereka uang gag? Jujur saja saya tidak memberikan mereka uang,bukan karena pelit atau apapun tapi aku takut mengambil uang dalam dompet, terlalu banyak orang-orang asing dalam sebuah kereta tanpa diketahui niat masing-masing  setiap orang baik atau buruk kah hemmm siapa yang tahu, yang ku tahu hanya waspada.
well kereta sampai juga di kota bogor,dalam stasiun terasa panas dan bayanganku bogor sama saja dengan Jakarta panas,gersang,lalu lintas penuh susah nyebrang karena kepadatan lalu lintas tapi, setelah sampai di jalan raya, wah’ tak sepadat Jakarta lalu lintasnya,
dengan menggunakan angkutan kota bogor yang berlalu lalang di depan stasiun dan sekitarn yayang berwarna hijau semuanya hamper sama berwarna hijau satu yang membedakan yaitu tanda nomor kendaraan, ada yang bernomor 2, 10 dan lainnya. Angkutan kota yang dipilih adalah angkutan kota bogor dengan nomor 2 tariff 2000 IDR dan dengan menanyakan pada driver “ pa nyampe kebon raya kan?” sampai juga di depan Kebon Raya Bogor atau nama bule nya Bogor Botanical Garden.
Loket masuk kebun raya memaksa kita untuk menyisihkan sejumlah uang 9500 IDR.
Perjalanan pun dimulai :
Awalnya aku berjalan kea rah menuju istana bogor (walaupun pada akhir perjalanan ku tahu kalau tempat itu tertutup)
Monument Lady Raffless
yang paling terkenal itu wah indahnya monument itu dan sempat terpikir jangan-jangan di bawah monument itu tersimpan jasad dari lady Rafflesia (kenyataanya sepertinya tidak). Monument itu berwarna putih di kelilingi oleh pagar putih.
di Monument tersebut tertulis suatu catatan :
This Monument was built by Sir Thomas Stamford Raffles a gavernor general for java 1811-1816 in memory of his wife, Lady Olivia Mariamne, who died from malaria in 1814 in the age of 43. Raffles took her to stay at the Bogor palace when she was suffering malaria and died six month later. She was buried in an European cemetery in Tanah Abang, Jakarta.

The monument was demolished by a wind strom on 4 January 1970, and was rebuikt in Agustus the same year.(Sourced: Information Board in Kebun Raya Bogor)
The romentic Poem
Oh thou Whom Neer My Constant Heart , One Moment Hath Forgot, Tho Fate Severe Hath Bid Us Part, Yet Still Forget Me Not


Monument Reindwardt

Monument dengan batu coklat dan terdapat lukisan wajah dari Reindwardt di area monument  kita dapat melihat istana bogor, yang di bahian depnnya tersusun rapi bunga-bunga teratai dalam danau,sangat menarik jika ingin berfoto diarea ini karena selain dapat berfoto dekat dengan monument tersebut juga background istana bogor menjadi keistimewaan foto tersebut.
Dalam taman ini kita dapat melihat keindahan dari tatanan taman yang menarik dan berjiwa artistic,buat aku yang tidak memiliki jiwa seni mungkin ini menarik tapi bagi nereka yang memiliki jiwa seni bukan hanya menarik tapi juga  memiliki keistimewaan.
Manjear dan Memmprove Holland
Awal bertemu dengan dua orang bule tersebut bayangan dalam pikiranku, “pasti orang America kalau gag Australia” sama sekali tidak terpikirkan kaalau itu adalah orang Negara yang akan selalu ada di hatiku, awal bertemu dan bertanya  opa dan oma mengatakan “im from Holland” ya tuhan rasanya indah sekali bias bertemu dengan orang belanda saat itu, di detik itu di tengah-tengah pohon tua kebon raya bogor ysng bias di bilang pohon-pohon yang menjadi saksi bahwa beberapa ratus tahub lalu di tempat itu terdapat sekumpulan orang-orang belanda.bagai anugrah tuhan setelah beberapa kali mengunjungi tempat-tempat berturis asing dan teak pernah bertemu, saat itu ingin berucap “ek ben en nederlander” tapi kalimat itu tak terucap,baiklah aku harus menunggu kesempatan bertemu dengan orang belanda lagi.
Monumen JJ Smith
Seperti monument-monument sebelumnya moument ini sama menariknya dalam monument itu tertulis dengan bahasa Belanda mengenai JJ Smith
Taman Mexico
Setelah berjalan menyusuri jalanan yang bias dibilang melelahkan sampai juga di suatu wilayah yang ku yakini ini merupakan taman mexico karena terdapat begitu banyak tanaman-tanaman kaktus,jeprat-jepret dan narsis di wilayah itu.
Jembatan Gantung
setelah berjalan kembali dari taman meksiko kemudian sampai di Jembatan Gantung yang dibawahnya mengalir sungai yang jernih,aku pun beranjak menuju,
Taman Sudjana Kasan
di taman ini terhampar rumput hijau nan elok yang menyejukkan mata,walaupun saat itu suasana sangat panas,tapi masih terhampar kesejukkan di tempat tersebut.
Masjid Kebun Raya Bogor
Terdapat dua masjid dalam Area Kebun Raya Bogor, namun masjid yang aku singgahi adalah sebuah masjid yang berarsitekturkan kayu, sangat nyaman dan indah di tempat tersebut.
Herbarium
Setelah hampir setengah hari menyusuri kebon rayabogor dengan berjalan kaki dan aku mencapai suatu titik kelelahan, akupun sampai disuatu tempat yang dalam peta bernama Herbarium,cukup sepi,karena mungkin saat aku mengunjungi tempat tersebut sepi pengunjung.

Walaupun salah satu cirikhas dari kebun raya bogor belum ku kunjungi yakni Bunga raflesia namun aku berjanji esok jika ada kesempatan dapat kembali lagi ke Kebon Raya Bogor dan mengunjungi Taman Bunga Raflesia,Setelah berjalan cukup jauh dan melelahkan,kembali juga ke gerbang utama untuk keluar dari kebun Raya Bogor dan melanjutkan perjalanan menuju tempat menarik di kota Hujan.

No comments:

Post a Comment