Tuesday 29 March 2011

materi kuliah audit kinerja manajemen_bab 2 Langkah-Langkah Audit


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Berbagai keterbatasan yang dihadapi perusahaan,baik dalam bidang sumber daya,informasi dan teknologi sangat mempengaruhi perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus membuat suatu perencanaan yang tepat dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. Audit menajemen menjadi alternative di sebuah perusahaan dalam melakukan perencanaan dan pengawasan yang tepat dalam sebuah perusahaan.
Dalam melakukan audit, seorang auditor haruslah mengetahui langkah-langkah audit apa yang akan dilakukan. Langkah-langkah audit ini ditempuh untuk memenuhi tujuan audit yaitu untuk mencapai perbaikan atas berbagai program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan.
Dan perbaikan ini dilakukan terhadap objek-objek audit yang meliputi keseluruhan operasi perusahaan atau kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya.
Perumusan Masalah
Dalam makalah langkah-langkah audit manajemen, pokok bahasan yang akan kami bahas adalah mengenai
1.      Apa sajakah tahapan-tahapan dalam pelaksanaan audit manajemen
2.      Pemahaman mengenai audit pendahuluan dalam pelaksanaan tahap-tahap audit
3.      Pemahaman mengenai review terhadap pengendalian manajemen
4.      Pemahaman mengenai audit lanjutan
5.      Pemahaman mengenai pelaporan
6.      Pemahaman mengenai tindak lanjut
BAB II
Langkah-Langkah Audit

I.               Tahap-Tahap dan Tujuan Audit Kinerja Manajemen
Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas, program yang diselenggarakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Dalam pelaksanaan Audit Kinerja Manajemen seorang Auditor harus melaksanaan 5 Tahapan yaitu :
1.      Audit Pendahuluan
2.      Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
3.      Audit Terinci
4.      Pelaporan
5.      Tindak Lanjut

II.               Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam,Lima hal penting yang diperhatikan dalam pelaksanaan audit pendahuluan
1.      Pemahaman Auditor terhadap objek audit
Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan atau  kegiatan yang dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannya.
Setiap objek audit memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik dan system pendelegasian wewenang yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut. untuk memahami mengenai objek audit,auditor harus mendapatkan informasi mengenai sumber daya (kapasitas aktivitas) dan metode operasi (cara pelaksanaan kegiatan) karena dengan dua informasi tersebut auditor bisa mendapatkan informasi awal apakah suatu kegiatan telah dilaksanakan dengan ekonomis,efisien dan efektif dalam pencapaian tujuannya.
Audit harus membuat kesimpulan sementara secara umum terhadap objek audit, dasar dalam membuat kesimpulan tersebut dari  informasi yang di perolah dan indikasi adanya kelemahan yang perlu diperbaiki.
Audiotor harus mengkomunikasikan dengan pemberi tugas audit tentang pemahamannya terhadap berbagai tugas untuk menghindari kesalapahaman, komunikasi lebih efektif dilakukan secara tertulis dengan meminta tanggapan kepada pemberi tugas mengenai 3 hal
1)      Informasi yang mendukung tujuan audit
2)      Informasi yang mengarahkan ruang lingkup audot
3)      Informasi yang mengarah pada tujuan audit
Auditor juga perlu meminta tanggapan mengenai kesimpulan umum yang dilaporkannya kepada pemberi tugas.
2.      Penentuan Tujuan Audit
Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit harus dilaksanakan pada objek audit dan didasarkan pada penugasan audit. Tujuan audit sendiri harus sesuai dengan keinginan pemberi tugas,hasil dari analisa yang dilakukan dan factor-faktor yang mempengaruhi penentuan tujuan harus dibicarakan dengan pemberi tugas,agar tercapai kesamaan pemikiran antara auditor dan pemberi tugas.
Cara menentukan tujuan audit terjadi menjadi 3 hal
a)      Mengidentifikasikan tujuan yang ada yang mungkin mempunyai  arti penting  pada pemberi tugas
b)      Mempertimbangkan tujuan audit yang telah dilakukan pada masa sebelumnya
c)      Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola objek audit
Dalam penentuan tujuan audit,auditor harus memperkirakan dan mengukur dengan cermat
A.    Sasaran dapat dan memungkinkan untuk diaudit
B.     Sumber daya tersedia dalam melaksanakan audit
C.     Waktu pelaksanaan yang tersedia cukup untuk audit
Auditor harus mempertimbangkan hal-hal  yang beresiko gagalnya tujuan audit
a)      Tujuan audit yang beraneka ragam dan tidak konsisten
b)      Tujuan audit yang kurang jelas
c)      Kegiatan objek audit yang rumit dan complex
d)     Pengendalian yang lemah
e)      Perubahan-perubahan yang tidak terencana dan perputaran karyawan tinggi
f)       Perubahan lingkungan objek audit

Alasan yang mendasari diperlukannya audit manajemen
a)      Terjadinya pemborosan dan ketidakefisienan penggunaan sumber daya perusahaan
b)      Tujuan yang telah ditetapka tidak tercapai
c)      Adanya alternative yang lebih baik terhadap tujuan audit yang telah ditetapkan
d)     Terjadi penyimpangan dalam penggunaan sumberdaya
e)      Adanya penyimpangan terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan
f)       System informasi dan pelaporan yang tidak baik
3.      Penentuan Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
Ruang lingkup audit menunjukan luas wilayah dari tujuan audit. Secara garis besar ruang lingkup audit manajemen terdiri atas  5 bagian
A.                Bidang Keuangan
a.   Pengendalian dan pertanggung jawaban dana dan kekayaan lain serta kewajiban perusahaan
b.   pertanggung jawaban audit dari kegiatan yang dilakukan
c.   penyelenggaraan catatan akuntansi
d.   laporan keuangan
e.   pemanfaatan system akuntansi yang dimiliki perusahaan
B.                 Ketaatan terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan
a.   Kesesuaian pelaksanaan program berkaitan dengan peraturan dan kebijaksanaan perusahaan berkaitan dengan program tersebut.
b.   kesesuaian penerimaan dan penggunaan  dana  berkaitan dengan peraturan dan kebijaksanaan perusahaan berkaitan dengan program tersebut.
C.                 Ekonomisasi
  Ekonomisasi menekankan pada bagaimana setiap kegiatan dalam objek audit mengelola dana yang dimiliki objek audit dalam memperoleh hasil yang lebih besar dan alternative pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dengan biaya yang lebih rendah.
D.                Efesiensi
Optimalisasi penggunaan sumber daya untuk mencapai  tujuan yang telah di tetapkan.
E.                 Efektifitas
a.                   Pencapaian tujuan program dan kegiatan yang sudah ditetapkan
b.                  Pemanfaatan hasil program
c.                   Pengaruh pemanfaatan hasil program atau kegiatan terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan
Dalam penentuan Tujuan audit terdapat 3 elemen penting
a)                  Kriteria
Merupakan Norma,standard maupun sekumpulan standar yang menjadi panduan setiap individu dalam melakukan aktivitasnya sebagai pelaksanaan atas wewenang dan tanggung jawab yang diberikan padanya.
b)                  Penyebab
Tindakan maupun aktivitas actual yang dilakukan oleh individu (kelompok yang ada di objek audit)
c)                  Akibat
Hasil pengukuran dan pembandingan antara aktivitas individu (kelompok) dengan criteria yang telah ditetapkan terhadap aktivitas tersebut.

4.      Penelaahan terhadap peraturan dan kebijakan yang berkaitan denga objek Audit
Tujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-peraturan yang berhubungan dengan objek audit baik yang bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai program  aktivitas yang dilaksanakan dalam objek audit. Dengan penelaahaan ini auditor dapat menentukan batasan wewenang objek audit dan program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuan. Peraturan dan kebijakan yang ditetapkan berupa adopsi dari peraturan yang ditetapkan pemerintah maupun yang telah dikembangkan sebagai penjabaran strategi dalam meningkatkan kemampuan bersaing.
5.      Pengembangan Kriteria Awal dalam Audit
Faktor yang mempengaruhi criteria yang akan digunakan dalam audit antara lain
a)                  Tujuan dan kegiatan yang diaudit
b)                  Pendekatan Audit
c)                  Aktivitas tujuan audit
Karakteristik criteria yang baik
a.                   Realistis
b.                  Dapat dipercaya
c.                   Bebas dari pengaruh kelemahan manusia
d.                  Mengarah pada temuan-temuan  dan kesimpulan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemberi tugas audit
e.                   Dirumuskan secara jelas dan tidak berarti ganda yang dapat menimbulkan makna yang berbeda
f.                   Dapat dibandingkan
g.                  Diterima semua pihak
h.                  Lengkap
i.                    Memerhatikan adanya rentang waktu antar suatu kejadian
Sumber yang dapat digunakan
a.                   Undang-undang (peraturan) yang berlaku
b.                  Kebijakan-kebijakan yang  telah di  tetapkan dalam objek audit
c.                   Norma standar yang telah mendapatkan pengakuan secara umum
d.                  Criteria yang digunakan dalam objek audit sejenis
e.                   Pengalaman auditor pada audit-audit sebelumnya sejenis dengan objek audit

 III.            Review Terhadap Pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen merupakan system yang digunakan untuk mengumpulkan,menganalisis informasi ,mengevaluasi dan memanfaatkannya serta berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam melakukan pengendalian. System pengendalian manajemen harus menjamin bahwa perusahaan telah menjalankan strateginya secara efektif dan efisien. Karakteristik system pengendalian manajemen yang baik
1.               Pernyataan tujuan perusahaan
Pernyataan tujuan memberikan arah kepada komponen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya karena dengan pernyataan tujuan dan didukung dengan sosialisasi yang memadai akan membantu setiap komponen dalam perusahaan,tidak hanya mampu menjalankan segala aktivitas tetapi juga memahami untuk apa mereka menjalankan aktivitas tersebut,apa manfaat bagi perusahaan dan bagimana seharusnya menjalankan aktivitas tersebut sehingga dapat lebih optimal mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

2.               Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
Rencana perusahaan merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan,disusun untuk mencapai sasaran perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek yang diikuti dengan penentuan trategi untuk mengimplementasikannya. Penyusunan rencana harus diawali dengan adanya identifikasi terhadap ketersediaan sumber daya,berbagai hambatan internal,peluang yang yang mungkin dicapai,dan berbagai hambatan external yang mu gkin dihadapi.selain realistis rencana juga harus memuat tentang keinginan perbaikan secara terus menerus yang harus dilakukan.

3.               Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul dan adanya pemisahan fungsi yang memadai.
Perencanaan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan harus didukung oleh ketersediaan SDM yang memadai dalam merealisasikan rencana tersebut. keberadaan SDM menjadi sangat penting karena semua wewenang dan tanggung jawab berhubungan denga keberadaan keberadaan SDM tersebut.Kapasitas SDM yang harus tersedia dipengaruhi oleh dua hal penting yaitu kualitas dan kuantitas.
4.               System pembuatan kebijakan dan praktek yang sehat pada masing-masing unit organisasi
Berbagai kebijakan dibuat untuk mendukung praktik yang sehat dalam suatu perusahaan,sehingga perumusan kebijakan harus memerhatikan kepentingan pihak yang ada dalam perusahaan itu.untuk mendukung praktik yag sehat,berbagai kebijakan yang dibuat oleh perusahaan harus di komunikasikan pada seluruh pihak yang berkepentingan agar terjadi komunikasi timbale balik anatr kedua kelompok yang utama yaitu pihak karyawan dan pihak perusahaan yang diwakili oleh manajemen (direksi)

5.               System penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan bahwa kebijakan dan praktek yang sehat untuk dilaksanakan dengan baik.
System review merupakan suatu bentuk pengendalian terhadap proses yang berlangsung,dengan cara melakukan review terhadap berbagai aktivitas kegiatan yang dilakukan.
Dalam system review yang baik,pelaksanaan supervise harus dilakukan secara memadai,supervisor harus mampu mengarahkan pelaksanaan prosedur berjalan secara ekonomis,efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan.
Auditor harus melakukan audit terhadap semua rencana yangdibuat berdasarkan aktivitas yang akan dilakukan. Auditor juga harus menelusuri semua metode yang digunakan oleh manajemen dalam membandingkan pelaksanaan aktivitas yang sesungguhnya dengan rencana yang berkaitan dengan aktivitas tersebut.
Elemen system rivew dalam pengendalian manajemen terbagi menjadi dua fungsi
v    pelaporan internal
v    fungsi audit internal.
Kesimpulan hasil review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen dapat memberikan gambaran kepada auditor tentang:
1.                  Keandalan system pengendalian manajemen perusahaan dalam memandu operasional yang berlangsung pada perusahaan tersebut dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dokumnetasi,pengukuran dan penilaian terhadap aktivitas yang dilaksanakan.
2.                  Apakah tersedia cukup bukti yang dibutuhkan dalam pengembangan tujuan audit sementara menjadi tujuan audit yang sesungguhnya,sehingga dapat dipergunakan sebagai tujuan audit selanjutnya,tapi jika tersedia cukup bukti pengembangan tujuan audit sementara tidak dilanjutkan.
3.                     Langkah kerja yang dilaksanakan selanjutnya untuk memudahkan program kerja audit lanjutan guna mengetahui
a.                Apakah ruang lingkup kegiatan audit telah ditetapkan dengan jelas dan pekerja audit internal perusahaan telah memenuhi syarat kompetensi,dapat diandalkan dan tepat waktu.
b.               Menentukan tujuan audit bersama penanggung jawab mengenai audit lanjutan
Tujuh langkah yang dilakukan auditor dalam melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen perusahaan yaitu
a.                   Menetapkan tingkat penting dan pekanya hal-hal pokok dari aktivias yang diaudit.
b.                  Menilai tingkat kerentanan aktivitas tersebut terhadap penyalahgunaan sumberdaya,kegagalan pencapaian sasaran dan ketidaktaatan terhadap ketentuan,peraturan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
c.                   Mengidentifikasi dan memahami pengendalian manajemen yang relevan
d.                  Menetapkan apa yang sudah diketahui  tentang efektivitas pengendalian
e.                   Menilai kecukupan  design pengendalian
f.                   Menetapkan melalui pengujian apakah apakah pengendalian yang ada sudah cukup efektif
g.                  Melaporkan hasil penilaian manajemen dan mendiskusikan tindakan perbaikan yang diperlukan.

IV.               Audit Lanjutan
Tujuan memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhnya,yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen. Auditor harus dapat menyusun suatu kesimpulan audit dan dibuat rekomendasi yang dapat diterima oleh objek audit.
Langkah-langkah audit pada tahap ini meliputi
1.      Mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek audit yang diperlukan.
Menekankan pada usaha untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dalam menganalisis aktivitas yang diaudit sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Data yang telah diperoleh  memungkinkan didapatkan dari luar perusahaan yang memiliki relevansi dengan kegiatan yang sedang diaudit.
2.      Memperoleh bukti-bukti relevan,material dan kompeten.
Bukti dari sudut pandang auditor adalah fakta dan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Dalam proses audit,audior harus dapat menganalisis dan menentukan fakta dan informasi yang  relevan,andal dan berkaitan dengan tujuan audit. Tujuan dalam perolehan bukti adalah untuk menentukan
1.      Criteria atas kegiatan yang diaudit sudah sesuai dan dapat diterima.
2.      Terdapat pelaksanaan yang menyimpang,merupakan penyebab dari timbulnya akibat yang kurang menguntungkan bagi kegiatan yang diaudit.
3.      Terdapat akibat yang cukup penting dan material dari terjadinya perbedaan antara kondisi dengan kriteria yang yang telah ditetapkan.
Criteria yang harus ada dalam  bukti yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan kesimpulan audit:
a.          Relevan           : Berhubungan dengan aktivitas yang sedang diaudit
b.         Material           : Cukup berarti dalam mempengaruhi kesimpulan yang dibuat
c.          Kompeten       : Diperoleh dari sumber independen  dan dapat dipercaya
d.         Cukup             : Memadai sebagai dasar pembuatan kesimpulan

3.      Membuat ringkasan atas bukti yang telah diperoleh  dan mengelompokannya kedalam kelompok criteria,penyebab dan akibat
Bukti yang telah diperoleh dalam audit kemudian diringkas dan dikelompokan sesuai dengan elemen tujuan audit yang meliputi : criteria,penyebab, dan akibat.
Bukti yang termasuk dalam criteria adalah keseluruha temuan audit yang berkaitan dengan norma /standar yang ditetapkan oleh perusahaan,yang merupakan dasar perusahaan menjalankan aktivitasnya.
Bukti yang termasuk dalam kelompok penyebab biasanya berupa tindakan menyimpang  atau tindakan positif yang tidak dilakukan yang menjadi sumber ketidakekonomisan,ketidakefisienan operasi dan ketidakefisian pencapaian tujuan. Auditor dapat pula menemukan penyebab yang bersifat positif yang menjadi sumber keekonomisan,keefesienan dan keefektifisian pencapaian tujuan. Bukti yang ditemukan dapat dipahami sebagai dampak dari permasalahan yang terjadi pada objek audit.


4.      Pengembangan Temuan dalam Audit Lanjutan
Pengembangan temuan adalah pengumpulan dan sintesa informasi khusus yang bersangkutan dengan program maupun aktivitas yang diaudit,dievaluasi dan dianalisis karena diperkirakan akan menjadi perhatian dan berguna bagi pengguna laporan. Melalui pengembangan temuan akan diketahui secara lebih jelas tentang adanya penyimpangan yang terjadi,penyebab terjadinya penyimpangan dan akibat yang ditimbulkan dari penyimpangan dan rekomendasi yang diberikan untuk memperbaiki penyimpangan tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan temuan
a.       Pengembangan harus ditekankan pada situasi dan kondisi pada saat program tersebut berlangsung bukan pada saat program tersebut diaudit.
b.      Pengembangan atas kompleksitas dan besarnya sumberdaya yang terlibat dalam program/aktivitas yang diaudit.
c.       Audit harus secara jujur dan objektif berdasarkan pertimbangan profesionalismenya melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang diperoleh pada saat audit dan pengungkapan kelemahan yang terjadi secara tidak logis.
d.      Pengembangan temuan harus dilakukan secara luas dan teliti sehingga bisa menjadi dasar dari pembuatan kesimpulan dan rekomendasi secara jelas dan tepat pada pihak yang diaudit.
Apabila auditor menemukan kelemahan yang penting pada program aktivitas yang diaudit maka auditor harus segera menyusun rencana pengembangan semua aspek yang berhubungan dengan masalah tersebut. langkah dalam pengembangan temuan
a.       Mengenali batas-batas wewenang dan tanggung jawab pejabat yang terlibat dalam program/aktivitas yang diaudit
b.      Memahami secra seksama sebab-sebab terjadinya kelemahan pada program/aktivitas yang diaudit
c.       Menentukan apakah kelemahan itu merupakan kelemahan tersendiri maupun kelemahan yang tersebar luas pada berbagai program/aktivitas lain
d.       Menentukan akibat/arti penting dari kelemahan tersebut
e.       Menentukan rekomendasi atatu saran-saran untuk perbaikan.

5.      Perubahan Luas dan Arah Pengembangan Temuan
Informasi yang diperoleh selama pengembangan temuan mungkin mengarah pada perlunya melakukan perubahan arah terhadap audit yang telah terencana atau perlu dilakukannya perluasan atau pengurangan ruang lingkup audit. Auditor harus mengawasi secara seksama terhadap perkembangan hal-hal yang mungkin merupakan temuan dan Auditor  akan segera mengambil keputusan tentang wujud kegiatan selanjutnya.
Pengembangan temuan harus dilanjutkan terus selama temuan tersebut diyakini memberikan informasi yang mendukung keakuratan kesimpulan audit, namun jika temuan yang diperoleh tidak memberikan informasi yang mendukung keakuratan kesimpulan audit (tidak begitu penting dan hanya sedikit informasi yang bisa didapatkan) maka auditnya harus dihentika.
Perubahan lain yang mungkin terjadi dalam pengembangan temuan menyangkut perlunya pengembangkan informasi pada semua lokasi yang dipilih pada saat perencanaan audit.
V.                        Pelaporan
Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Dalam penyajian laporan audit terdiri darai dua cara
1)                  Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit.
2)                  Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pengguna laporan hasil audit.
VI.                     Tindak Lanjut
Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa kelemahan dan kekurangan yang masih terjadi.auditor tidak memiliki kewenangan untuk memaksa perusahaan untuk menjalankan rekomendasi yang disarankan auditor melainkan auditor menempatkan diri sebagai supervisior atas rencana,pelaksana,dan pengendalian tindak lanjut yang dilakukan. Sebaiknya rekomendasi merupakan hasil diskusi dan rumusan bersama antara manajemen dan auditor. Rekomendasi juga harus menyajikan analisis dan manfaat yang diperoleh perusahaan atas rekomendasi tersebut.
           

 

KESIMPULAN
Dalam menjalankan audit kinerja manajemen seorang auditor melakukan 5 tahapan yang memiliki tujuan masing-masing lima tahapan dalam audit kinerja manajemen beserta tujuannya antara lain:
Tahap Audit pendahuluan dengan tujuan Pemahaman Auditor terhadap objek audit, Penentuan Tujuan Audit, Penentuan Ruang Lingkup dan Tujuan Audit, Penelaahan terhadap peraturan dan kebijakan yang berkaitan denga objek Audit, Pengembangan Kriteria Awal dalam Audit.
Tahap Review Terhadap Pengendalian manajemen dengan tujuan Pernyataan tujuan perusahaan, Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan, Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul dan adanya pemisahan fungsi yang memadai,kebijakan dan praktik yang sehat,system review yang efektif.
Tahap Audit lanjutan dengan tujuan mengumpulkantambahan informasi latar belakang,memperoleh bukti, Membuat ringkasan atas bukti yang telah diperoleh  dan mengelompokannya kedalam kelompok criteria,penyebab dan akibat, Pengembangan Temuan dalam Audit Lanjutan, Perubahan Luas dan Arah Pengembangan Temuan
Tahap Pelaporan Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi à pihak yang berkepentingan à laporan komprehensif à menyajikan temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi.
dan Tahap Tindak lanjut Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbankan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. 

DAFTAR PUSTAKA
IBK Bayangkara, Audit Management, Salemba Empat, 2008